Festival Ronthek Pacitan yang sudah vakum selama dua tahun kembali digelar di penghujung tahun 2022 ini. Event ini merupakan event tahunan yang amat dinantikan masyarakat Pacitan. Sanggar Gong Pari Kidul, Sekolah Alam Pacitan mendapat undangan untuk menjadi penampil kehormatan pada festival yang dilaksanakan selama dua hari ini.
Dengan mengusung tema Tandu Kehidupan, penampilan Ronthek dari Gong Pari Kidul terinspisari dari tradisi yang ada Pacitan yaitu gotong royong. Pementasan ini menggambarkan rutinitas masyarakat peisisir yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan juga masyarakat yang bekerja sebagai petani. Pertunjukkan kali ini menggunakan properti berupa ogoh-ogoh yang dipikul ramai-ramai sebagai gambaran masyarakat Pacitan selalu melestarikan tradisi gotong royong.
Dibalik suksesnya penampilan Sekolah Alam Pacitan ada kerja keras tim yang sangat luar biasa. Meskipun persiapan cukup singkat, berkat kolaborasi antara sekolah dan Romo Ibu menjadikan Ronthek Sekolah Alam Pacitan berhasil menyuguhkan tontonan yang berbeda. Tim guru dan Romo Ibu dibagai menjadi tim pentas ikut bersama anak-anak mempersiapkan penampilan dan tim yang lain bertugas mempersiapkan kostum serta propertinya.
Sekolah Alam Pacitan memanfaatkan pementasan ini sebagai sarana untuk menuangkan ide-ide kreatif baik dari guru maupun Romo Ibu. Konsep yang diusung terbilang unik baik dari kostum yang dipakai maupun properti yang dipakai banyak memanfaatkan barang daur ulang atau bahan alam, sehingga penampilan ini menjadi lain daripada yang lain.
Kami sangat bangga mendapat kesempatan untuk tampil pada event besar di Pacitan dan mendapat apresiasi yang sangat luar biasa tidak hanya dari penonton yang hadir bahkan Bupati Pacitan,Bapak Indrata Nur Bayuaji turun dari tribun kehormatan untuk menyalami anak-anak dan guru sesaat setelah penampilan selesai. Semoga ke depan Sekolah Alam Pacitan dapat terus berpartisipasi dalam festival-festival yang ada di Pacitan.
Ditulis oleh: Ridha Listyanirmala
