
Jika biasanya siswa datang disambut oleh guru yang bertugas piket, hari ini nampak berbeda. Seluruh guru telah tiba sejak pagi dan menyambut anak-anak lengkap dengan berbagai macam kostum berbahan sampah. Guru-guru menyulap berbagai macam sampah menjadi karakter kartun, superhero, binatang, dan lain-lain. Kegiatan ini merupakan salah satu aksi dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.
Berbekal kreatifitas, sampah-sampah yang biasanya menumpuk tidak berguna bisa dijadikan sebuah karya. Tentu siswa sangat antusias melihat para guru mengenakan kostum yang unik dan menarik. Tidak hanya siswa, masyarakat sekitar pun turut menyaksikan parade kostum sampah ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah pola pikir yang menganggap sampah adalah masalah, padahal jika dikelola dengan tepat sampah bisa menjadi berkah. Dan yang tidak kalah penting adalah sampah adalah tanggung jawab kita bersama, maka setiap individu memiliki kewajiban untuk pembiasaan 3R atau reduce (mengurangi), reuse (memakai lagi) dan recycle (daur ulang) bahan-bahan yang akan menjadi sampah.
Seperti halnya yang telah dilakukan di sekolah kami, anak-anak diajarkan untuk membuang sampah sesuai jenisnya, mengurangi penggunaan plastic, mengelola sampah anorganik dan memanfaatkan sampah organic untuk dijadikan kompos.
Kami berharap gerakan kecil ini dapat menginspirasi masyarakat agar lebih bijak mengelola sampah dan menularkan semangat merawat lingkungan tempat tinggal kita. Ayo rawat bumi, agar bumi semakin lestari.
by: ridhalistyan
Ditulis oleh: Ridha