
IT telah mengubah cara anak anak untuk cara berkomunikasi, belajar, bahkan pembayaran. Tentunya guru dan siswa juga dituntut harus selalu mengikuti zaman yang serba menggunakan media IT. Untuk itu Sekolah Alam Pacitan menggunakan aplikasi sidigs untuk pembelajaran, tugas, dan pembayaran kantin. Pembelajaran dan tugas bisa diakses oleh guru kelas masing-masing, dan kantin juga memanfaatkan aplikasi sidigs untuk sistem pembayaran online dengan menggunakan smartcard. Jika anak-anak ingin membeli jajan di kantin menggunakan smartcard dengan cara pembayaran tap kartu.
Sekolah juga mewadahi siswa untuk mengembangkan jiwa entrepreneur dengan belajar membuat jajan kemudian menjuanya. Setiap siswa akan dijadwalkan secara bergantian berjualan di kantin. Jika menggunakan kartu, Apakah nanti malah membuat anak-anak lebih boros? Nahh, ada batasan dalam pembelian jajan di kantin. Aplikasi sistem sidigs membatasi pembelian jajan anak-anak yang hanya boleh membeli maksimal Rp 4.000,00. Hal ini mengajarkan kepada anak-anak agar dapat mengelola uang dengan baik dan tidak boros dalam pemakaian smartcard.
Orangtua juga dapat mengakses sidigs sehingga dapat mengontrol perkembangan belajar anak-anak. Tugas yang diberikan oleh guru juga diakses melalui sidigs oleh anak. Aplikasi ini bisa membantu anak-anak lebih memanfaatkan gadget dan menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas.
Anak-anak juga diajarkan tentang editor video. Mulai dari cara pengambilan video, shooting, moment, dan editing. Dari situ mereka bisa memanfaatkan gadget dengan baik. Jika sudah diberi tugas anak-anak akan lebih fokus pada tugas yang diberikan dan akan lupa tentang hal lain yang membuat anak-anak tidak fokus dalam penggunaan gadget. Sebagai orangtua atau guru kita juga harus selalu aktif dalam mengontrol pengguaan gadget.Ternyata dari aplikasi sidigs ini bisa membuat anak-anak lebih produktif dan dapat memanfaatkan gadget dengan baik.