Sekolah Alam Pacitan

Agustus sudah dipenghujung bulan, tapi masih ada satu kegiatan yang akan diikuti oleh Sekolah Alam Pacitan. Ya, sejak awal bulan memang kami sudah diminta bantuan oleh karang taruna Kabupaten Pacitan untuk ikut meramaikan kegiatan “Pacitan Nyawiji Carnival” sebagai bintang tamu. Acara ini sudah yang kedua kalinya dilaksanakan setelah tahun sebelumnya juga sukses dilaksanakan. Acara ini digelar sebagai ajang lomba kreativitas masyarakat pacitan menciptakan kostum-kostum karnaval dari jenjang sekolah dasar sampai umum.
Sebagai undangan bintang tamu kami mengirimkan perwakilan sebanyak dua puluh enam orang yang kami ambil dari masing-masing perwakilan kelas dan satu perwakilan guru. Ada yang menarik dari carnival kali ini, yaitu panitia mengangkat tema daur ulang untuk kostum karnaval, sejalan dengan apa yang kami lakukan selama ini, maka kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Akhirnya kami membagi setiap kelas untuk menggunakan bahan-bahan yang sudah dipilih, ada daun kering, kardus, ranting pohon, daun kelapa, klobot jagung dan banyak lagi. Pembuatan kostum pun tidak dilakukan oleh satu orang yang mewakili kelas akan tetapi dikerjakan bersama-sama oleh romo ibu dan juga teacher Sekolah Alam Pacitan. Ini yang selalu kami lakukan untuk memupuk kekompakan disetiap kelas baik anak-anak juga wali murid (romo ibu). Ada satu lagi himbaun dari sekolah adalah agar kostum yang digunakan bukan dari hasil membeli.
Seminggu sebelum hari H romo ibu sudah mulai berkumpul dan berunding untuk pembuatan kostum mulai dari merancang konsep juga pencarian bahan baku. Tak elak baik disekolah ataupun rumah-rumah yang digunakan untuk membuat mulai menumpuk daun kering, ranting ataupun bahan-bahan lainya. Karena banyak kesibukan dari romo ibu maka tidak sekaligus kostum akan jadi, tapi butuh berhari-hari juga tenaga yang membantu pastinya akan berganti-ganti. Beberapa kelas memilih membuat kostum disekolah setelah anak-anak pulang, tidak tanggung-tanggung mereka mengerjakan sampai malam disekolah dibantu juga teacher kelas mereka. Sementara techer yang tidak ikut dikelas membantu membuat satu kostum untuk perwakilan teacher.
Kehebohan membuat kostum ini sangat terlihat hari-hari ini, terlihat juga kekompakan dari romo ibu yang saling membantu.
Hingga tanggal 29 Agustus pun tiba, sejak pukul 16.00 wib anak-anak yang ditunujuk pun sudah berkumpul di halaman pendopo Kabupaten Pacitan untuk melakukan gladi resik sendiri. Setelah selesai melakukan sholat maghrib anak-mulai di rias,ada yang di rias oleh teacher ada juga yang di rias orang tua. Satu jam lebih akhirnya ke dua puluh enam paerta selasai di rias dan memakai kostum mereka masing-masing. Tepat pukul 20.00 wib panitia memulai kegiatan, dan sekolah alam ditunjuk sebagai pembuka karnaval malam itu. Secara bergantian mereka berjalan melenggak-lenggok melewati sepanjang jalan alun-alun kota pacitan. Sorak sorai menyambut karnaval ini, bukti bahwa antusias masyarakat sangat tinggi. Hingga akhirnya sampai kita di garis finis di area tribin alun-alun, tampak wajah yang sedikit lelah setelah perjalanan namun tertutup oleh senyum kebahagiaan mereka setelah menyelesaikan kegiatan ini. “Ini kegiatan yang bagus, untuk membentuk mental dan karakter anak-anak juga membangun komunikasi antara walimurid, guru dan sekolah. Dimana semua lini memang harus bersama-sama untuk pendidikan anak-anak” kata ibu Mega salah satu wali murid.
Sekali lagi kami ucapkan apresiasi dan terimakasih yang luar biasa kepada seluruh keluarga besar sekolah alam pacitan atas guyup rukun dan gotong royong untuk kegiatan karnaval ini. Juga terimakasih untuk panitia atas ruang yang diberikan kepada kami untuk ber ekspresi. Tetap jaga semangat dan terimakasih

 

Ditulis oleh: Bagus Yudho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *